Monday, June 2, 2014

Cintaku berawal dari Sebuah Terminal Bagian 1



Cintaku berawal dari Sebuah Terminal - Cerita ini merupakan pengalaman pribadi dari saya, dan cerita ini sangatlah indah untuk dibaca. Mungkin cerita ini memang agak kuno, maklum saya memang orang desa yang tidak mengerti kehidupan kota dikala itu. Cerita ini bermula dari kesalahpahaman nomer HP yang sebelumnya HP saya dipinjam oleh teman. Sangat lucu tatkala saya lupa akan siapa pemilik nomer yang yang tersimpan secara tidak sengaja ini. Bermula dari itu saya kenal dengan seorang wanita pujaan yang sampai saat ini hubungan kita masih berjalan. Ceritanya begini :

Orang yang saya sebutkan disini namanya disamarkan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan :
Tompi ( Saudara )

Joni ( Teman Saudara )

Indah ( Pacar Teman Saudara )

Emka ( saya sendiri )

Dikala itu, dengan segala keterbatasan pemilik HP didesa, banyak sekali orang yang numpang sms maupun telepon, sehingga memungkinkan untuk nomer baru masuk ke HP saya. Secara jengkel saya pun meneror Nomer tersebut dan ternyata dia cowok teman pondok dari saudara saya alias si Joni. Cerita ini berawal sekitar tahun 2012 akhir. Dikala itu saya menggunakan sms boomber dan membuat HP saya sebagai tasbih untuk meneror HP tersebut. Ternyata Joni marah, malah dia beranggapan si Indah lah yang mengirim sms tersebut. Karena pada waktu itu Joni dan Indah lagi bertengkar. Dengan begitu indah menangis dan menanyakan nomer si pengirim yaitu nomer yang saya gunakan, sejak saat itulah pertama kali saya kenal dengan indah si pujaan hatiku. Indah sms dan bertanya :

Indah : “ Hai Ini Siapa Ya?
Emka : “ Wah, Kok malah kamu yang nanya ( saat itu saya berpikiran itu adalah joni yang memakai nomer baru untuk menjebak saya )
Indah : “ Gini loh, ini pacar saya menuduh saya yang tidak – tidak, saya sakit dikatain terus”
Emka : “ Wah gawat itu, Kamu cewek apa cowok? Soalnya belakangan ini saya banyak yang neror”
Indah : “ Saya cewek”

Waktu saya tidak percaya dengan omongan Indah yang sebenarnya sangat Jujur dan Orangnya yang sangat lembut.

Emka : “ Saya sih gak percaya kalau kamu cewek” Coba telepon Bentar aja”

Dengan dompet yang sekarat seharusnya saya yang menelepon, namun kala itu pulsaku lagi nipis, maka dari itu saya menyuruh Indah yang menelepon. Dan dengan sekejap langsung menelepon. Kami pun mengobrol singkat namun berarti.

Indah : “ Halo Assalamu’alaikum”
Emka : “ Wa’alaikum salam. Ini siapa ya?
Indah : “Saya Indah mas, Masnya siapa ?
Emka : “ Owh, init oh yang namanya indah, Perkenalkan juga nama saya emka”
Indah : “ Kenapa mas meneror nomer HP pacar saya, saya loh mas yang dituduh…!”
Emka : “ Maaf mbak indah, saya Cuma sebel saja terlalu banyak nomer baru yang masuk di HP saya, jadi saya terror aja biar jera”
Indah : “ memang mas tahu dari mana nomer HP pacar saya tersebut? Kok pek pakek neror segala?”
Emka : “ Kurang tau juga ya? Tapi saya heran juga ( kala itu saya lupa kalau HP saya pernah dipinjam Tompi untuk menelpon Joni)
Indah : “ Ya sudah lah mas, saya masih sibuk tolong dihapus ya nomer saya”
Emka : “ OK siap laksanakan!”

Saya pun merasa tertantang untuk mengenal lebih jauh tentang si Indah ini, yang pada saat itu Indah berada di Surabaya dan saya di Probolinggo. Perkenalan kami memang sangat lucu dan penuh dengan fakta – fakta yang unik. Baca Selajutnya >>>

Cintaku Berawal Dari Sebuah Terminal : [Bagian 1], [Bagian 2], [Bagian 3]

Cintaku Berawal dari sebuah Terminal bagian 3

Cintaku Berawal dari sebuah Terminal bagian 3 - Makin penasaran ya? maka dari itu silahkan lanjutkan membaca!



Setelah itu hubungan kami semakin dekat dan dekat lagi. Karena umur kita selisih tiga tahun lebih tu dia, maka kami pun lebih sering memanggil adik kakak, tapi panggilan kami dalam bahasa jawa. Selama sebilan kami berhubungan lewat telepon, setiap harinya kita bergantian untuk mendaftar paket telepon unlimited tersebut. Dan selama itu juga kadang Mbak Indah menangis dan curhat, Tanpa di sengaja saya mencoba merayu dia. Dan dia pun merasa terhibur sehingga menimbulkan penasaran antara saya dan mbak Indah. Dengan segala rayuan serta pujian, akhirnya kami sepakat bertemu disebuah terminal dan mbak Indah pun rela meninggalkan pekerjaanya demi memenuhi panggilan ketemu oleh si Emka.Setiba di terminal saya menungga dia dibawah sebuah pohon rindang yang menaungi sampai dia pun menghampiri saya.

Indah : (gugup) tadi diatas bis saya dirayu bapak – bapak, dia kok ganjen banget ya sambil pegang – pegang tangan. Pengen tak jotos deh…!
Emka : Walah mbak… mbak kok cantik banget ya… beda sama di facebook.
Indah : Duh dek, jangan lebay deh… aku tuh orangnya biasa saja…!

Terus kami berdua berboncengan degan sebuah motor butut milik saya menuju ke alun – alun. Kami makan – makan disana sambil bersenda gurau dan menceritakan semua masalah yang terjadi , intinya sih saling curhat – curhatan. Sampai waktu pun tak terasa sudah sore. Dan mbak Indah meminta untuk diantarkan ke terminal demi mengejar waktu biar cepat sampai disurabaya. Kita pun terpisah dengan naiknya mbak Indah ke sebuah bis yang menuju ke Surabaya.

Ditengah perjalanan pulang saya berpikir, kok bisa ya mbak Indah rela sampai dia bela – belain ketemu saya? Dan saya pun mengambil kesimpulan bahwa dia sangat terluka banget dengan mantannya yang selalu menyakinya. Dengan berjalannya waktu, kami saling telponan dan sms, tiada hari tanpa menghubungi dia. Sampai akhirnya saya pun nekad menembak dia. Kala itu dia sedang menangis dan setelah ditanya, dia balikan sama mantan dan sudah diputusin lagi. Didalam percakapan kami di telepon sangat menyentuh dan membuat saya pun marah, kok ada ya cowok setega mantannya.

Emka : Halo mbak ku yang cantik,,,,
Indah : sambil menangis dia mencoba untukmenyembunyikan dari saya, iya adekku yang ganteng.
Emka : Loh, kok kayaknya mbak nangis? Mbak kenapa? Ada apa mbak?
Indah : Gpp kok!

Karena saya merasa curiga, saya pun memaksa dia untuk bercerita, tapi dia tetap tidak mau. Memang benar ya, lidah seorang cowok itu sangat manis dan dengan dorongan yang bertubi – tubu, akhirnya mbak Indah mau bercerita dan menuangkan semua masalahnya .

Indah : Gini loh dek, kemarin saya kan balikan sama si Joni, terus setelah perkiraan 3 hari, saya diputusin lagi, entah karena apa semua alasannya tidak jelas dan membuat saya mau bunuh diri saja.
Emka : Duh, jangan gitu dong mbak, masih banyak cowok lain mbak. Jangan patah hati gitu.!
Indah : saya gak kuat dek, emang siapa yang mau sama mbak ini. Mbakmu kan orangnya kayak gini. Kamu sudah tahu sendiri kan?
Emka : Kenapa dengan mbak? Mbak cantik kok, cantik banget malah, adekmu juga mau sama mbak.
Indah : ( tertawa ) loh masak adek jadian sama mbeknya sendiri?
Emka : Nah gitu donk ketawa…! Tapi beneran adekmu ini mau kok sama mbak….!

Karena keheningan malam, suasana terasa sepi ketika mbak Indah berpikir dan merasa bersalah telah membuat saya telah jatuh cinta sama dia. Dan akhirnya dia mulai membuka bicara.

Indah : Emang beneran, adek mau sama mbak?
Emka : Siapa yang bohong mbak…! Ini serius loh…!
Indah : Ya wez tak piker – piker dulu.
Emka : Mbak Indah g mau ya? Kok pakek piker – piker? Kalau mau nolak bilang saja mbak.
Indah : Bukan gitu maksudku dek, saya Cuma…!
Emka : Udah mbak, saya mengerti kok, ya udah jangan dipikirin kata – kataku tadi.
Indah : Cie,,, adekku suka ngambek ya? Ya udah kita coba dulu deh…!
Emka : Beneran mbak, ? Berarti kita jadian nih?
Indah : Iya… tapi jangan mainin perasaan mbak ya?mabk gak mau jatuh lagi…! Sakit rasanya dek..
Emka : He’em.. Udah jadian kok masih manggil adek ya,,, panggil yang laen donk…!
Indah : emangnya mau dipanggil apa? Bukannya adek itu sudah pas sebagai panggilan?
Emka : Ya enak didengar mbak? Bagaimana kalau bunda saja,,, terus mbak mangggil saya ayah?
Indah : ya udah, yang penting adek seneng aja,,, eh… ayah seneng aja!
Emka : Gitu donk, itu baru namanya pacaran…!

Sejak saat itu kami pun jadian, meski melakukan hubungan jarak jauh tapi sangat menyenangkan karena sudah punya tambatan hati yang sangat cantik dan merupakan cewek idaman bagi semua cowok.
hehee... bagaimana? masih penasaran untuk cerita selanjutnya...! sebenarnya semua cerita diatas, masih separuh dan belum sempat saya tulis.. jadi saya cukupkan dulu ya...! lain kali tak sambung...!

Cintaku Berawal Dari Sebuah Terminal : [Bagian 1], [Bagian 2], [Bagian 3]

Cintaku Berawal Dari Sebuah Terminal Bagian 2

Cintaku Berawal Dari Sebuah Terminal Bagian 2 - Ingin Menyimak kelanjutan cerita? Yuk kita langsung saja simak...!



Sekitar tiga hari dari pertama mengobrol lewat telepon, saya pun iseng – iseng menyapa indah yang pada saat itu lagi makan bakso bersama adiknya yang lagi berlibur di Surabaya. Tidak mau kalah dengan Indah, saya pun berani telepon lebih dulu hehehe… hitung – hitung pengorbanan karena pada masa itu saya selaku pemeran utama dari cerita ini lagi menganggur. Dan otomatis duit dan pulsa pun lagi sekarat, namun demi mengobati penasaran, saya pun menlpon indah..!

Indah : Halo, ini siapa ya?
Emka : aduh neng, masak sudah lupa sih,sekitar tiga hari yang lalu kan kita mengobrol.
Indah : Hemh.. siapa ya? Kayaknya saya tidk mengenal anda..!
Emka : Cie,,, yang sudah balikan…! Saya emka neng yang kemarin terjadi salah paham…!
Indah : Owh… emka toh, maaf ya ini saya lagi sibuk sama adek saya!
Emka : sibuk apa sih, masak Cuma buat ngobrol saja tidak bisa?
Indah : Iya.. inilagi ada adik saya yang liburan di Surabaya, ini lagi diperjalanan, maaf ya saya matikan dulu…!
Emka : Iya deh, maaf ya ganggu, tapi nanti bisa telepon lagi kan?
Indah : apa kata nanti saja ya…!
Emka : OK… entar saya telepon lagi…!

Indah pun mematikan sambungan telepon, saya merasa heran dan bingung… kok bisa ya orang yang lagi patah hati malah jalan – jalan, Owh,,, lantas saya berpikir mungkin dia mau hibur diri atau refresing. Dan setelah perkiraan dua jam, saya mencoba menelpon dia kembali. Maklum, waktu itu saya sudah membeli paket nelpon Unlimited sapai tengah malam. Jadi sayangkalau tidak dipakek. Operatorku memang baik. Hehehh…!

Indah : halo, jangan ganggu terus napa…!
Emka : Waduh, jangan segitunya neng, saya kan Cuma mau cari teman, masak baru nelpon sudah dibentak – bentak.
Indah : Loh ini siapa? Bukannya ini Joni, yang pakek nomer baru…!
Emka : Bukan neng, saya adalah orang yang teraniaya oleh bentakan neng tadi.
Indah : Duh maaf ya…! Bukannya saya mau bentak, tapi saya sudah tidak kuat dengan tingkah laku dia yang selalu semena – mena.
Emka : memang apa yang dia lakuain sampai kamu kayak gitu, kayak orang ketakutan…!
Indah : Iya mas, saya selalu diperas, dimintai uang dan selalu di caci maki, padahal saya cinta mati sama dia.
Emka : Wah parah tuh… emangnya dia tidak kerja?
Indah : ya gak tahu, saya takut banget mas. ( sambil indah menangis )
Emka : Aduh neng, jangan gitu dong, Kenapa gak kamu putusin saja, kan masih banyak cowok yang lebih baik dan lebih ganteng dari dia.
Indah : Gak segampang itu mas, dia itu penuntun saya, dia alim dan rajin sholat, itu yang saya sukai dari dia.
Emka : nah, kalau dia sholat, terus kenapa dia berlaku seperti itu sama kamu neng? Apa dia tipe orang yang sholat tapi bukan penyabar? Orang yang sholat seharusnya lebih dekat dengan Tuhan dan lebih sabar.
Indah : iya juga sih, terus saya harus gimana mas ?
Emka : Ya putusin saja, masih banyak kok cowok diluar sana.
Indah : Iya deh saya coba, tapi saya butuh bantuan untuk menjauhi dia.
Emka : Tenang, saya akan setia dan selalu hadir untuk menghibur kamu… Heheheh ( sambil merayu)
Indah : Maunya… Yee eke GR an.
Emka : Ya GPP sekalian memuji diri sendiri yang selama ini tidak ada yang memuji. (tut tut tut)

Telepon kami terputus karena paket yang saya beli sudah habis, sambil tiduran saya sms sama Indah, Maaf ya neng, Pulsanya sudah eror, jadi lain kali kita sambung lagi ya…! (OK Indah menjawab )

Cintaku Berawal Dari Sebuah Terminal : [Bagian 1], [Bagian 2], [Bagian 3]
Powered by Blogger.